Pada tanggal 7 Juli 2007 Yayasan New 7 Wonders menetapkan
candi Angkor Wat sebagai salah satu finalis bangunan yang termasuk dalam 7
keajaiban dunia. Meski akhirnya tidak
terpilih dalam 7 keajaiban modern dunia, nama candi ini sempat menarik
perhatian sebagian besar kalangan terutama saya sabagai orang awam. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Candi
Angkor Wat memiliki kemiripan relief dengan candi Borrobudur yang dibangun
berabad-abad sebelum pembangunan candi Angkor Wat. Sebenarnya apa yang menyebabkan adanya
kemiripan tersebut? Yuk kita telaah satu
persatu sejarah dari masing-masing candi ini.
Mendengar kata candi, yang terlintas dalam ingatan saya
adalah jajaran candi-candi yang ada di Indonesia seperti Borrobudur, yah maklum
saja saya belum pernah datang dan mengunjungi candi Angkor Wat yang sempat
dipuji-puji oleh Henri Mahout, seorang ahli tumbuhan asal Prancis yang
mengatakan bahwa kuil ini lebih indah dari Kuil Raja Sulaiman. Selama ini saya memahami Borrobudur sebagai
candi yang terbesar di Indonesia dan sangat menawan. Candi yang dibangun pada abad ke-9 ini berada
di wilayah Magelang tepatnya 3 km dari Ibukota kabupaten Magelang yaitu Kota
Mungkid.
Candi Borrobudur berdiri pada zaman Raja Samaratungga
yang merupakan Raja Mataram yang berasal dari wangsa Syailendra. Pembangunan dimulai pada tahun 824 M dan baru
selesai setengah abad kemudian saat pemerintahan Ratu Pramudawardhani. Merupakan peninggalan Agama Budha dan menjadi
object wisata agama yang paling banyak dikunjungi setiap tahunnya.
gambar dipinjam dari sini
Sementara Candi Angkor Wat merupakan bangunan kuil yang
dibangun pada sekitar abad ke-12 M yang terletak di kota Angkor, Kamboja. Kuil yang digunakan sebagai simbol bendera
Kamboja sejak tahun 1863 ini selesai dibangun setelah 30 tahun kemudian, lebih
cepat dari pembangunan candi Borrobudur.
Sekilas kuil ini mirip seperti pyramid yang besar dengan pagar berbentuk
ular raksasa yang melambangkan kesuburan.
Kuil yang terdiri ddari beberapa bangunan tinggi dan beberapa bangunan
kecil disekelingnya memiliki tiga lantai dan lima menara. Pada dindingnya terdapat ukiran-ukiran yang
melukiskan mitologi Hindu.
Gambar dipinjam dari sini
Angkor wat adalah kuil yang berdiri pada zaman Raja
Suryavarman dan merupakan bangunan keagamaan terbesar di dunia dan satu-satunya
hasil binaan yang terbesar di Asia Tenggara.
Kuil ini meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan tempat dewa-dewi
Hindu menetap. Pada dindingnya terdapt
relief yang menggambarkan Raja Suryavarman, pasukan Khmer dan relief negara dan
surga. Patung Dewa Wisnu menjadi hiasan
utama di salah satu ruangan yang terdapat pada bangunan pertama kuil ini.
Kota
Angkor tempat kuil ini berdiri merupakan ibukota Kerajaan Khmer dan sejarah
Ankor wat dimulai sejak berdirinya Kerajaan Funan, yaitu kerajaan yang dibentuk
oleh seorang warga India. Kuil yang
awalnya merupakan kuil agama Hindu ini pada akhirnya difungsikan sebagai tempat
ibadah agama Budha.
Nenek
moyang negara indonesia yang memang merupakan seorang pelaut telah mengenal
hubungan kerjasama sejak dahulu. Tak dapat
dipungkiri bila ada kemiripan antara kedua kuil ini satu sama lain, karena
kedua negara ini merupakan negara yang memang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu
dan Budha serta rumpun yang sama.
Adanya
kesamaan budaya menyebabkan adanya kemiripan pada setiap relief yang terukir
pada bangunan keagamaan yang dimiliki.
Kita sudah diajarkan tentang bagaimana menjalin hubungan dan kerjasama
antar bangsa sejak jaman raja-raja bahkan mungkin sejak awal adanya kehidupan
di negeri ini. Kerjasama inilah yang
melahirkan kemiripan dan kesamaan budaya seperti halnya kerjasama yang
dilakukan oleh negara-negara ASEAN saat ini.
Sebagai
anggota ASEAN blogger saya berharap bahwa kerjasama lebih ditingkatkan tidak
hanya sebatas kenegaraan saja, melainkan juga dalam hal meneliti bukti-bukti
sejarah, kemajuan iptek dan peningkatan kualitas generasi muda, diantaranya
adalah:
1. Meningkatkan
kuota peserta pertukaran pelajar
2. Melakukan
kerjasama dalam meneliti sejarah
3. Melengkapi
sumber-sumber informasi masing-masing tempat wisata di tiap negara melalui
internet agar mudah diakses siapa saja dengan menuliskannnya lewat Blog yang bisa di share
#10DayForASEAN#2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar