LOVE (CINTA)
Karena Cinta Kami Tumbuh
Denting
jam yang berdetak 1 kali membangunkanku dari tidur lelapku. Seketika
kudengar android mungilku berbunyi dan sebuah pesan singkat meluncur
masuk.
"Aku kangen...padamu!"
Ah,...aku
bisa rasakan itu. Hatiku dan hatimu seolah kini selalu tersambung. Aku
tahu saat ini kamu pasti sedang berjuang melawan sakit yang mencucuk
tulangmu. Walau aku tak pernah merasakan sakitmu, tapi aku bisa
membayangkan betapa kerasnya perjuanganmu melawan kanker yang
menggerogoti tubuhmu sejak empat tahun terakhir. Kanker yang berawal
tumbuh pada tyroidmu dan telah beberapa kali diangkat kini telah
metatasis ke beberapa bagian tubuh, sehingga sakit itu kau rasakan juga
di bagian tubuh yang lain.
Sabarlah sahabatku...sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar !
Ku
tak menampik rasa khawatir acap menderamu, terutama saat satu persatu
survivor kanker sahabatmu beranjak pergi menemui Sang Khalik. Saat
bayang-bayang ajal bermain dalam pikirmu. Sebab "cinta" membuatmu enggan berpisah dengan buah hatimu tersayang.
Maaf!
Bila kadang aku harus keras kepadamu. Menegurmu tuk sekedar membuatmu
kembali bangkit dan berjuang, sebab seperti katamu...Pemenang bukan
hanya mereka yang berhasil sembuh dari kanker tetapi pemenang adalah
mereka yang terus berjuang hingga ajal menjemput.
Please, jangan biarkan pikiran negatif terus bergelayut! Jangan
biarkan seorangpun melemahkan hatimu. Bila itu terjadi, kanker akan
semakin buas memangsamu.Teruslah berjuang sampai akhir, sebab kematian
hanyalah masalah waktu belaka, dan setiap yang hidup pasti akan mati tak
peduli dia pasien kanker atau bukan!!
Beberapa tahun terakhir, sebab cinta... kami dipertemukan kembali. Kami
saling memotivasi, saling menyemangati dan menebar cinta kasih pada
sesama survivor kanker. Kulakukan itu, sebab akupun merasakan bagaimana
rasanya divonis menderita kanker.
Tiga tahun lalu,
saat mola hidatidosa menyerangku, dan hasil analisa jaringan menunjukkan
bahwa mola yang ku derita adalah sejenis kanker yang ganas, tubuhku
rasanya lunglai tanpa daya. Terlebih saat pengangkatan jaringan itu tak
berhasil menghambat tumbuh kembang sel tersebut. Saat dokter memintaku
tuk menjalani kemotherapi, namun ketakberdayaanku dan kesendirianku tak
memungkinkan bagiku menjalani kemo. Ah..rasanya saat itu hanya
kematian yang ada dihadapanku. Aku tau bagaimana rasanya takut.
Ketakutan tuk berpisah dengan buah hati dan suami yang kucintai. Namun
ketakutan ini hanya membuahkan kelemahan dan kesakitan. Membuat kanker
itu semakin buas. Dalam hitungan hari beta HCG semakin meningkat
nilainya, kadar CA cukup mencemaskan, akhirnya kusadari bahwa beban
pikiran takkan membawaku sembuh. Beban pikiran hanya akan semakin
melemahkan antibodiku.
Bagaimana dengan ajal? Kupikir
ajal hanyalah masalah waktu, yang terpenting adalah bagaimana usiaku
bisa berkah. Yang terpenting adalah bagaimana sisa umurku dan hidupku
bisa menebar manfaat bagi sesama. Yang paling penting lagi adalah
bagaimana aku menyiapkan bekal untuk akhiratku, karena saat nyawa
terlepas, usai semua usahaku memupuk amal.
MENEBAR CINTA... adalah langkahku untuk bangkit.
Kuawali
langkahku dengan menebar cinta dan kasih. Banyak mendengar dan
memotivasi. Kurasakan dan berempati pada setiap problem dan ujian yang
orang lain rasakan. Bila harta tak kumiliki untuk berbagi, biarlah aku
berbagi semangat yang terus membara ini pada mereka yang butuh.
Cinta,
kesamaan rasa, ketakutan dan visi membuat aku dan dia tumbuh tuk saling
memotivasi. Kami sepakat tuk mengibarkan Panji perang pada sosok
pembunuh nomer satu ini. Sosok yang tak terlihat namun ganas. The Silent Killer.
"Mba..mari
kita berbagi mimpi dan imaji...apa mimpimu? Mimpiku adalah.. aku ingin
menjadi motivator terkenal dan aku ingin membangun sebuah rumah singgah
untuk para survivor kanker"
Aku tersenyum bahagia...dan hanya mampu berkata
....maka wujudkanlah mimpimu! Mulailah
dengan memotivasi dirimu, sebab bila kau lemah, bagaimana mungkin kau
bisa menguatkan orang lain? Berjuanglah dan aku akan
mendukungmu...bersama kita wujudkan mimpumu.
Senin, 05 Januari 2015
Home
Unlabelled
LOVE AND CANCER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
';
(function() {
var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true;
dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js';
(document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq);
})();
Tidak ada komentar:
Posting Komentar