Foto koleksi Muna Sungkar
Muna Sungkar, ibu dari Nadia gadis kecil berusia 8 tahun ini ternyata juga menjadi ibu dari puluhan mahasiswa yang di didiknya. Gayanya yang khas membuat sebuah jalinan yang istimewa antara dosen dan mahasiswa. Dia menerapkan sistem belajar di luar kelas untuk menghidupkan semangat belajar para peserta didiknya sehingga setiap materi yang disampaikan tidak menguap sia sia. Cara belajar seperti inilah yang acap disebut kekinian dan banyak disukai oleh para siswa.
SEMUA BERAWAL DARI HOBY
Membaca lembar demi lembar kisahnya membuat saya menyimpulkan bahwa profesi yang digelutinya saat ini berawal dari hoby traveling dan hobby menulisnya yang telah lama dia geluti. Sesuatu yang awalnya menghabiskan uang saat ini justru mendatangkan uang masuk baginya, inilah salah satu hal yang membuat banyak wanita terinspirasi padanya.
Uniknya lagi, ibu muda yang berprofesi sebagai dosen ini menjalani hobinya dengan menyertakan suami dan putri kecilnya. Padahal kita tau kan membawa anak di bawah umur untuk sebuah perjalanan menantang itu susah -susah gampang, tapi rupanya itu tidak berlaku buat wanita ini, beliau rupanya punya tips dan trik khusus yang bisa anda baca di rumah mayanya Baca juga Tips Sukses Berkemah Bersama Balita).
Setiap kisah perjalanannya selalu dia abadikan dalam bentuk sebuah tulisan, salah satunya adalah buku "3 Emak Gaul Keliling Kota " yang ditulisnya bersama dua sahabatnya. Banyak suka duka yang dia lalui dalam menyulap hoby menjadi profesi, namun menurut wanita berdarah Aceh ini lebih banyak sukanya, sebab menulis sudah menjadi jiwanya dan dia tidak merasakan satu beban saat menjalaninya, semua hoby yang kini ditekuninya sebagai sebuah profesi dia jalani dengan suka cita.
Oh, iya ternyata untuk mewujudkan setiap hoby jalannya ada tips khusus yang selalu dia terapkan, yaitu dia selalu menyisihkan setiap pendapatannya untuk bekal perjalanannya dan dia rajin mengikuti perkembangan info tiket dan promo travel yang murah. Nah artinya bila kita ingin mewujudkan mimpi kita, maka kita harus berusaha menemukan jalannya dan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mewujudkannya, sehingga tak ada satu mimpi pun yang luput terwujud.
Menurut mak Muna, menulis buku traveling itu tidaklah mudah, sebab beliau harus melakukan banyak riset untuk mengumpulkan bahan dan informasi yang lengkap serta akurat, di sinilah pentingnya jaringan pertemanan. Tak dipungkiri olehnya bahwa dia banyak terbantu oleh para teman sesama blogger dalam menyusun buku terbarunya yang berjudul "Jelajah Ujung Barat Indonesia Banda Aceh & Sabang". Nah berarti kita benar-benar harus menjaga hubungan baik dengan siapapun kan? Siapa tau suatu saat kita butuh bantuan mereka. Sebab teman dan jaringan merupakan sebuah aset yang tak ternilai. Terima kasih mak Muna Sungkar, dirimu memberiku banyak pelajaran lewat catatanmu..
Kalian ingin mengenalnya juga? Kepoin aja akun-akunnya
https://www.facebook.com/muna.sungkar
www.momtravelerblog.wordpress.com
@momtraveler
Tidak ada komentar:
Posting Komentar