Beberapa waktu lalu kami membuat sebuah kesepakatan bahwa hari minggu adalah family day, sehingga hari itu tak satupun dari kami menjadwalkan acara yang lain. Tujuannya apa sih? Hmm.. sebenarnya ini disebabkan protesnya anak-anak pada aktivitas kami, mereka merasa tidak nyaman bila harus mengikuti acara demi acara orangtuanya. Oke ada benarnya juga, mungkin mereka merasa tidak nyaman dengan gathering yang rata -rata isinya orang dewasa dan balita, mungkin mereka mulai merasa butuh privasi dan kami pun setuju memberikan itu. Hasilnya tentu saja sangat menyenangkan, kami jadi selalu ingat bahwa ada hak-hak anak atas kami yang tidak boleh kami abaikan. Mulai saat itu kami menetapkan bahwa hari minggu adalah family day bagi kami. Yes!
Nah sekarang tinggal merencanakan bagaimana mengisi family day dengan kegiatan yang bisa membuat mereka senang. Salah satunya adalah dengan berwisata. Minggu ini kami memilih pantai Perasi sebagai destinasi wisata kami.
Pantai perasi atau lebih dikenal dengan nama pantai virgin terletak di daerah perasi Karangasem Bali. Pantai yang terletak di pesisir timur pulau Bali ini merupakan pantai yang masih asli belum tersentuh pembangunan. Warung-warung makannya sangat sederhana dan belum memiliki resort yang memadai. Semua masih asri.
Lokasi Pantai Perasi
Tiket masuk
Jalan makadam menuju pantai
Inilah Keindahannya (Abaikan Modelnya)
Payung Berwarna warni Menambah Keindahan Pantai
Di tepi pantai dapat kita jumpai payung dan dipan lipat yang bisa kita sewa untuk berjemur dengan harga 50rb saja sepuasnya. Anda juga bisa menikmati segarnya kelapa muda dengan membayar 20rb rupiah.
Bibir Pantai Yang Landai Tampak dari Pantai
Bermain Air
Satu yang disayangkan adalah tarif bilas atau kamar mandi sangat mahal Rp.10.000/ orang/ penggunaan. Wow...kalau satu keluarga udah berapa yaa?
Tak apalah, yang penting anak-anak senang dan liburan pun ceria.
Setelah tiga jam bermain air, kami pun beranjak pulang, sebab hari mulai gelap dab perjalanan menuju kosan cukup memakan waktu panjang.
Perjalanan pulang lebih lama karena kami terjebak kemacetan. Akhirnya kami pun singgah sejenak ke warung coto makasar dan menikmati semangkuk coto hangat lengkap dengan ketupat dan teh hangat.
Hari yang melelahkan dan menyenangkan.
Kemacetan yang menghadang
Nikmatnya semangkuk coto hangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar