Memiliki segudang aktivitas baik sosial maupun
pribadi tentu membuat diri ini sering kelimpungan. Satu sisi ada mereka para jagoan yang juga
membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Namun
terkadang ego dan ambisi diri untuk tetap eksis acap mengulik rasa ini. Hmm ... normallah ya, siapa sih yang tidak
ingin sukses dunia akhirat? Hampir sebagian besar insan akan memimpikan sukses
dunia akhirat termasuk dengan diri ini.
Untunglah aku dipertemukan dengan para wanita hebat
yang pantang menyerah, yang memiliki mimpi demi kebahagiaan buah hatinya,
wanita-wanita yang penuh semangat dan keyakinan yang tak pernah pudar. Merekalah yang menjadi obor saat diri ini
hampir merasa lelah. Sebutlah salah
satunya Eni Martini, seorang momwriter dan mompreneur yang penuh totalitas
dalam setiap aktivitasnya. Sebuah
pengabdian yang lahir dari sebuah passion.
Aku mengenalnya di tahun 2012 saat aku baru belajar
menulis sepatah dua patah kalimat. Saat
itu aku hanya bisa terpana melihat jajaran tulisannya. Betapa wanita yang
berprofesi sebagai momwriter sekaligus mompreneur ini telah menelurkan lebih
dari 15 buah buku dan ia terlihat produktif berkarya dan mengisi waktunya
dengan hal yang bermanfaat.
Wanita berparas manis ini tak pernah bosan untuk menawarkan berbagai jenis buku yang ia pasarkan, mulai dari buku anak-anak, buku resep, hingga buku dengan topik yang sedikit berat. Sepertinya buku menjadi sesuatu yang melekat padanya.
Wanita berparas manis ini tak pernah bosan untuk menawarkan berbagai jenis buku yang ia pasarkan, mulai dari buku anak-anak, buku resep, hingga buku dengan topik yang sedikit berat. Sepertinya buku menjadi sesuatu yang melekat padanya.
Hidupnya bukanlah hidup tanpa kesulitan, sama seperti insan lainnya wanita beranak 4 ini juga mengalami berbagai kendala yang tidak mudah dalam rumah tangga, seperti hubungan antara mertua dan menantu. Mba Eni yang memiliki karakteristik cuex dan sedikit tomboy, acap membuat sang mertua berpikir bahwa menantunya ini kurang "unggah-ungguh". Namun wanita yang dikenal sebagai seorang novelis, mompreneur dan blogger ini tidak pernah menyerah untuk bisa menaklukkan hati sang mertua. Hingga akhirnya semua berbuah indah. (Menjadi Ibu Yang lebih baik)
Wanita yang sangat peduli dengan tumbuh kembang anaknya ini menjadikan anak dan keluarganya sebagai motivasi dalam menulis, sehingga saat harus memilih (pasca hadirnya anak ke - 4) antara anak dan pekerjaan, dia tak pernah ragu untuk memutuskan. Baginya anak adalah segalanya, sehingga dia akan memberikan dan melakukan apapun demi buah hati tersayang demi mendampingi tumbuh kembangnya di golden periode. Ini adalah sebuah keputusan luar biasa yang di ambilnya dan mungkin hanya sebagian saja wanita berani melakukannya.
Novelis yang karyanya sempat difilmkan ini (Judul novel : Toilet 105) memiliki motto,
" Keluarga adalah KOMPAS hidupnya yang bertugas mengarahkan, menunjukkan, dan selalu memberi tahu kapan dia harus melangkah dan kapan saatnya harus berhenti".
Nah wow banget kan? Itulah sebabnya secara diam-diam aku mengaguminya dan tak pernah ragu saat harus memilih antara eksistensi dan keluarga.
Untuk anda yang ingin mengenalnya lebih jauh atau sekedar berguru pada novelis ini, yuk ke poin akun media sosialnya baik FB, twitter, maupun blog.
FB : Eni Martini
Web : www.dunieni.com
FB : Eni Martini
Web : www.dunieni.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar