PejuangMimpi.id Jalan-jalan; Belajar Asik Sambil Bermain
Belajar Bersama Tokoh |
Belajar tak selalu di ruangan, terlebih kalau siswanya adalah anak -anak istimewa. Umumnya anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus ini akan lebih mudah menyerap materi, jika diberikan dengan suasana santai dan menyenangkan. Bermain dan belajar merupakan salah satu solusi untuk membuat anak anak ini mampu menyerap informasi dengan lebih mudah. Seperti yang baru saja dilakukan oleh pejuang mimpi.id Sabtu 27 Januari 2024 bersama anak-anak istimewa di bumi perkemahan Ledok Ombo, Poncokusumo Kabupaten Malang.
Antusias Peserta Menyimak Materi |
Tak kurang dari 35 peserta yang terdiri dari anak-anak difabel dan pendampingnya serta para volunter dari komunitas pejuang mimpi.id bergabung bersama untuk mengenal lebih dekat budaya jemparingan. Jemparingan adalah budaya memanah para keluarga bangsawan Jawa. Aktivitas ini sedikit berbeda dengan kegiatan memanah pada umumnya. Dilakukan tidak dengan berdiri melainkan dengan duduk bersila dan menggunakan pakaian daerah.
Program belajar asyik sambil bermain kali ini diselenggarakan Pejuangmimpi Training Center bersama laskar Panji Surya negara, komunitas playOn, rembug literasi, Larasati USA dan komunitas perempuan pecinta budaya dan literasi. Aktivitas ini merupakan salah satu program yang ditujukan untuk relaksasi sambil menambah pengetahuan, sebagai bentuk program untuk penguatan internal dan menjalin silahturahmi antar anggota.
Ki Wibie Mahardhika selaku owner dari Laskar Panji Suryanegara, tampil begitu gagah dan menghipnotis anak-anak, membuat mereka larut dalam diskusi asik nan santai. Antusiasisme peserta untuk mengenal lebih jauh olahraga yang merupakan budaya leluhur kraton di Jawa, dipuaskan oleh pemaparan pria yang memiliki nama asli RGB Kushariyono Arief Wibowo, S.Fil. Lelaki yang memiliki segudang talenta ini memaparkan mulai filosofi dari jemparingan hingga ritual doa dan posisi anggota tubuh saat akan membidikkan anak panah.
"Manah" sendiri memiliki arti hati, sehingga memanah adalah salahsatu bentuk aktivitas untuk olah Budi, olah pikiran olah hati. Aktivitas ini merupakan salah satu ketrampilan yang dianjurkan dalam Islam agar bisa dikuasai oleh para wanita pun lelaki. Bahkan memanah menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan sampai kancah dunia.
Materi pengenalan budaya jemparingan ini semakin menarik karena disertai sesi photoshoot dipandu oleh Photografer muda berbakat Anom Harya Satu persatu anak-anak difabel berfoto dengan memegang busur dan anak panah yang diarahkan pada sasaran panah.
" Saya senang sekali bisa diberikan kesempatan untuk mengenalkan budaya memanah ini pada anak anak istimewa, semoga next ada yang mau belajar lebih dalam budaya jemparingan " tutur Ki Wibie Mahardhika.
Respon para orangtua dengan kegiatan ini sangat positif. Bu Lilik, seorang kepala sekolah sekaligus ibu dari anak downsindrom bahkan tertarik untuk mendaftarkan putranya belajar memanah. Harapannya ini bisa menjadi aktivitas mengisi waktu yang positif untuk buah hatinya.
RGB Kushariyono Arief Wibowo Saat Memaparkan Materi |
Raja Salah Satu Anak Downsindrom Sedang Memeragakan Cara Memegang Busur |