![]() |
Direktur Operasional Brawijaya Multi Usaha, Memberikan Sambutan Pada Peresmian Brawijaya Mart (Dok/Ririn Astuti) |
Malang, 22 Oktober 2025 — Semangat Kartini kembali menyala lewat aksi nyata di tengah masyarakat. Perempuan Punya Karya Chapter Jawa Timur berkolaborasi dengan Brawijaya Multi Usaha dalam memperingati Hari Kartini dengan cara yang istimewa: merangkul anak-anak disabilitas dari Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia dalam peresmian Brawijaya Mart dan perayaan Anniversary ke-1 komunitas ini.
![]() |
Bentuk Dukungan Perempuan Punya Karya terhadap Anak-anak Difabel Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia (Dok/Ririn Astuti) |
Berlokasi di Kampus Universitas Brawijaya kawasan Dieng, acara dibuka langsung oleh Direktur Operasional Brawijaya Multi Usaha, Bapak Didik Huswo Utomo, Ph.D, bersama General Manager Griya Brawijaya, Ibu Aria Fikriyah, S.TP, M.AP. Dalam sambutannya, mereka menegaskan bahwa hadirnya Brawijaya Mart adalah wujud komitmen dalam meningkatkan pelayanan bagi civitas akademika dan masyarakat sekitar.
Dengan tema Empowering Beauty in Inklusifity, panggung hari itu jadi milik para talenta istimewa. Anak-anak dari Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia tampil luar biasa dengan busana ecoprint rancangan siswa siswi SMK Kartika IV. Busana ini menggunakan kain ecoprint buatan para penyandang difabel di Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia. Koleksi busana ecoprint yang mereka kenakan bukan cuma indah, tapi sarat makna dan kolaborasi. Tak hanya itu, mereka juga unjuk kebolehan dalam seni Qiroati yang bikin suasana makin haru sekaligus membanggakan.
Salah satu highlight acara adalah kehadiran Bapak Taufiq Saguanto, seniman yang dikenal mampu menyulap barang bekas jadi karya seni bernilai jual tinggi. Di momen ini, beliau memberikan workshop daur ulang perca kain menjadi cangkir estetik—seru, edukatif, dan pastinya eye catching Semua peserta dibuat kagum dengan betapa kreatifnya proses tersebut.
Ibu Amalia, salah satu tokoh penggerak komunitas Perempuan Punya Karya, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat luar biasa anak-anak disabilitas dan para ibu pendamping. “Mereka adalah Kartini masa kini yang mengajarkan kita arti gigih, kuat, dan pantang menyerah,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Brawijaya Mart sendiri resmi dibuka sebagai minimarket kekinian yang menyajikan berbagai kebutuhan harian mahasiswa—dari makanan, sembako, hingga sempol dan es krim favorit anak kos. Sekaligus, acara ini juga menjadi momentum pembukaan rusunawa khusus mahasiswa yang akan memberi kenyamanan dan kemudahan akses hunian selama studi di UB Dieng.
Antusiasme civitas akademika Universitas Brawijaya sangat terasa sepanjang acara. Apresiasi positif terus mengalir untuk para peserta, panitia, hingga pengisi acara. Hari itu bukan cuma tentang peringatan Kartini, tapi tentang perayaan keberagaman, kolaborasi, dan semangat inklusivitas yang jadi energi perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar